Hak Santri Terabaikan, Belatung di Menu MUQ Aceh Selatan Disorot Sebagai Kejahatan Kemanusiaan

ACEH SELATAN, Bersuarakita.com – Ironis dan memprihatinkan. Menu makan para santri Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Aceh Selatan di Panjupian, Kecamatan Tapaktuan, ditemukan diduga mengandung belatung larva ulat mayat dan ulat bangkai.
Baca Juga :
Kasus Dugaan Belatung di Menu Santri MUQ Aceh Selatan, Anggaran Rp1,6 M Jadi Pertanyaan
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Santri di sekolah kebanggaan masyarakat Aceh Selatan yang selama ini banyak menorehkan prestasi hingga ke tingkat nasional terpaksa menghadapi kondisi makanan yang jauh dari layak konsumsi.
Menurut Kordinator Forum Peduli Aceh Selatan (For-Pas). T Sukandi, meski berbagai pihak telah berulang kali menyampaikan kritik, saran, bahkan solusi, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan selaku pemilik lembaga pendidikan tersebut dinilai belum mengambil langkah tegas untuk memastikan perbaikan.
Baca Juga :
UKM Pers DETaK USK Siap Gelar Pelatihan Jurnalistik Nasional, Audiensi ke PWI Aceh Jadi Langkah Awal
“Sudah pantaskah di negeri syariah ini, para santri yang sedang menuntut ilmu diberi makanan dengan kualitas menjijikkan seperti itu?” kata Sukandi, Minggu (14/9/2025).
Kasus ini dianggap bukan sekadar masalah moral, melainkan dugaan tindak kriminal yang melanggar hukum pidana karena menyangkut kelalaian dalam pemenuhan hak dasar anak didik. Kondisi tersebut bahkan disebut sebagai bentuk kekerasan verbal dan ancaman terhadap kesehatan mental santri.
Menurut informasi yang diperoleh, sejumlah santri MUQ mengalami trauma akibat insiden ini. Pimpinan lembaga bersama dewan guru akhirnya mendatangkan dokter spesialis jiwa untuk melakukan konseling dan pemulihan mental kepada anak-anak yang terdampak.
Baca Juga :
Lintas Polres Beraksi! Lima Pelaku Pencurian Ternak di Aceh Selatan Ditangkap
“Kalau kita diam saja, sama artinya kita turut serta dalam kejahatan kemanusiaan ini,” ujar T. Sukandi Kordinator Forum Peduli Aceh Selatan (For-Pas) dengan nada tinggi .
Madrasah Ulumul Qur’an Aceh Selatan dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam multidisiplin yang membahas berbagai aspek ilmu Al-Qur’an. Namun kasus berulang terkait makanan yang tidak layak ini menodai citra lembaga yang seharusnya menjadi pusat lahirnya generasi Qur’ani.
Baca Juga :
Atau apakah kita semua telah, “Sumum Bukmum Umyun Fahum Laa Yarji’uun” (Mereka telah tuli, bisu dan buta sehingga mereka tidak dapat lagi kembali).