Heboh! Dosen Pidie Jaya Tiba-tiba Cabut Gugatan Lawan Tim Seleksi Baitul Mal, Ada Apa di Baliknya?
PIDIE JAYA, Bersuarakita.com – Publik dikejutkan dengan langkah mengejutkan seorang dosen asal Pidie Jaya, Ikhwani, yang tiba-tiba mencabut gugatannya terhadap tim panitia seleksi (Pansel) calon Ketua Baitul Mal. Gugatan dengan nomor perkara 8/Pdt.C/2025/PN Mrd yang sempat menghebohkan jagat hukum di Meureudu itu kini resmi kandas di meja hijau.
Dalam surat resminya kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Pidie Jaya, Ikhwani menyatakan tidak ingin lagi melanjutkan gugatan yang ia daftarkan pada 7 Agustus 2025 lalu.
“Dengan ini saya menyatakan untuk mencabut gugatan… karena saya tidak ingin melanjutkan gugatan ini,” tulisnya dalam surat pencabutan yang beredar.
Saat dikonfirmasi media, Ikhwani membenarkan keputusan itu. Namun ia enggan menjelaskan detail alasan di balik langkah mengejutkan tersebut. “Ada hal-hal yang sudah saya pertimbangkan,” ujarnya singkat.
Padahal, sebelumnya gugatan ini sempat memantik sorotan publik. Ikhwani merasa diperlakukan tidak adil oleh tim pansel Baitul Mal lantaran tidak diberitahu adanya perpindahan lokasi tes wawancara.
Ia bahkan mengaku sudah datang ke lokasi awal di kantor MPU, tetapi justru kehilangan kesempatan untuk mengikuti seleksi karena tes mendadak dipindah.
Lebih panasnya lagi, ia menilai tidak diberi kesempatan menjelaskan langsung kepada tim pansel, hingga akhirnya memilih jalur hukum. Namun, mendadak ia menarik diri dari pertarungan.
Keputusan kontroversial ini memunculkan spekulasi liar di tengah masyarakat. Ada yang menilai Ikhwani mundur karena “tekanan politik”, ada pula yang menduga terjadi “deal-deal senyap” di balik layar.
Yang jelas, pencabutan gugatan ini tak serta-merta meredam kecurigaan publik. Justru banyak pihak menilai kasus ini menyingkap adanya problem serius dalam transparansi proses seleksi lembaga strategis seperti Baitul Mal.
Kini, publik hanya bisa menunggu: apakah keputusan Ikhwani benar-benar murni pertimbangan pribadi, atau ada drama besar yang sengaja disembunyikan?