Ketua PWI Kabupaten Aceh Selatan, Kecam Oknum Kabid Perdagangan Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Aceh Selatan terkait ucapanya “Kenapa Dinas Kami Aja Yang Disorot Media Kan Banyak Yang Lain”

ACEH SELATAN, Bersuarakita. com – Ketua PWI Kabupaten Aceh Selatan Yunardi M.Is, mengecam keras terkait ucapan Oknum Kabid Perdagangan Disdagperinkop dan UKM Aceh Selatan kepada pekerja Pers , “Kenapa Dinas Kami Aja Yang Disorot Kan Banyak Yang Lain” kalimat ini terkesen mengintervensi pekerja jurnalis.
Menurut Yuanrdi, kalimat yang keluar dari mulut Mahzar Kabid perdagangan Perindagkop ini menjadi diskusi panjang dikalangan wartawan dan terkesan mengintervensi para awak media di kabupaten Aceh Selatan.
“ Seakan-akan Mahzar mau buang badan dan mencampuri urusan kerja media pers , berdalih mencari alasan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh dinas Perindagkop Aceh Selatan tidaklah seberapa bila di bandingkan dengan kesalahan yang dilakukan oleh dinas, kantor dan badan lainnya, sepertinya segenap dinas, kantor dan badan di dalam lembaga pemerintahan kabupaten Aceh Selatan sudah berselemak masalah.” Pungkas Yunardi di Tapaktuan Rabu , ( 15/01/2025).
Lanjutnya, sebagai pekerja Pers tentu saja para awak media memerlukan tempat tenang dan nyaman untuk menuangkan segala informasi yang mereka dapat kedalam berita di media mereka sebagai bentuk keterbukaan informasi publik yang akan mereka sajikan kepada masyarakat banyak.
“ Wartawan bekerja dan menulis berita secara objektif dan tidak memiliki pandangan lain demi kepentingan pribadi” kata Ketua PWI Aceh Selatan.
Lebih meherankan lagi, Mahzar Kabid perdagangan merangkap PPTK ini sewaktu menjawab pertanyaan awak media tidak dapat menjelaskan dengan baik, beliau hanya menjelaskan tentang pekerjaan paket Kanopi terkesan seperti ada yang beliau sembunyikan dan tutup-tutupi malah dengan nada kesal Mahzar menjawab. “ Kenapa dinas kami aja yang disorot kan banyak yang lain, ” kata mahzar
Yunardi juga menyoroti, banyak bangunan yang di bangun mubazir alias tidak berfungsi seperti pasar ikan di pasar Inpres tapaktuan dan pasar Terpadau di Lhok Bengkuang,
“ Ini terkesan sama saja membuang uang kelaut” ujar ketua PWI Aceh Selatan ini dengan nada tegas
Sebelumnya Artikel ini telah tayang di Berusrakita.com dengan judul “Telan Anggaran Ratusan Juta, Pemasangan Tenda Kanopi Pujasera Dimanfaatkan Jadi Lahan Parkir “
Pemerintah Kabupaten Aceh selatan melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, telah selesai mengerjakan Pemasangan tenda/kanopi membrane untuk kios pujasera yang terletak di RTH Taman Pala, desa Pasar kecamatan Tapaktuan.
Pantauan Bersuarakita.com, Pembangunan Kanopi Pujasera, hanya dijadikan parkir kendaraan roda dua maupun roda empat , padahal Pembangunan ini menghabiskan anggaran Pagu Rp. 840.000.000,00 sumber DOKA tahun 2024.
Salah seorang warga Tapaktuan, kepada Bersuarakita.com menyampaikan pembangunan tenda atau kanopi yang menghabiskan anggaran ratusan juta terkesan tidak tepat, seharusnya yag mendesak itu pembangunan fasilitas toilet umum yang memadai bagi pengunjung yang di proritaskan.
“ Cobalah lihat bang pembanguan kanopi di pujasera itu, bukan untuk tempat pengunjung menikmati makanan, yang ada jadi lahan parkir kendaraan, sebaiknya ka pemerintah daerah bisa membangun sarana toilet umum yang memadai di sekitar RTH, ” ujar warga Tapaktuan(14/1/2025).
Saat di konfirmasi , Kepala Dinas Perindagkop Aceh Selatan melaui Kabid Perdagangan Mahzar Mengatakan pembangunan kanopi yang menghabiskan ratusan juta itu, untuk melindungi pengunjung pujasera dari panas bukan untuk parkir kendaaran.
“ Bangunan kanopi itu untuk melindungi dari panas, bahanya membrane tu bang bukan terpal. kayak masjid raya, itu kera meter itu, sembernya DOKA 2024 itu pun belum dibayar,” ujar kabid Perdagangan yang juga sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Ironisnya lagi , saat ditanya urain lengkap pekerjaan ia mengakui belum melihat semuanya padahal pekerjaan ini sudah serah terima pekerjaan atau PHO (Provisional Hand Over).
“ Saya belum cek lagi, belum habis lagi, udah akhir tahun yang penting udah selesai,” pungkasnya
Ia juga mempertanyakan kenapa Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang disorot media, mulai dari pasar inpres Tapaktuan hingga pembangunan Pasar Rakyat Tapaktuan yang berlokasi di areal TPI Lhok Bengkuang.
“ Kenapa dinas kami aja yang disorot kan banyak yang lain, ” tutup Mahzar dengan nada kesal