Sejak Zaman Belanda Belum Pernah Diaspal, Warga Pidie Jaya Menangis: Kami Belum Pernah Merasakan Sila Kelima!

PIDIE JAYA, Bersuarakita.com – Tangis dan jeritan hati warga pelosok kembali mengguncang jagat maya. Sebuah video berdurasi 1 menit 57 detik viral di media sosial, memperlihatkan kondisi jalan berbatu yang tak pernah sekalipun tersentuh aspal sejak masa penjajahan Belanda hingga hari ini.
Dalam video tersebut, seorang warga Gampong Jeulanga Mata Ie, Kecamatan Bandar Dua Ulee Glee, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dengan suara lirih memohon kepada Bupati Pidie Jaya agar segera memperhatikan nasib mereka.
Jalan penghubung dari desanya ke Gampong Drien Bungong, sepanjang 500 meter, hingga kini masih berupa batu kerikil yang tajam dan licin.
“Bapak Bupati, kami belum pernah merasakan sila kelima… keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jalan ini sejak masa Belanda sampai sekarang tidak pernah diaspal,” ucap sang warga penuh pilu.
Keluhan itu bagai tamparan keras, mengingat program pembangunan terus digembar-gemborkan, namun masih ada rakyat yang berjalan di atas jalan berbatu seakan hidup di masa silam.
“Kalau tidak bisa tahun ini, tolong tahun depan. Kami mohon bapak melihat kami di pelosok ini,” tambahnya dengan nada getir.
Video ini sontak viral, memantik keprihatinan publik. Banyak yang menyebut, di tengah gegap gempita proyek infrastruktur bernilai triliunan rupiah, masih ada rakyat di pedalaman yang menjerit karena tak merasakan keadilan pembangunan.
Jeritan sederhana itu kini menggema ke publik nasional: “Di manakah sila kelima untuk kami?”
Sementara itu Bupati Pidie Jaya H Sibral Malasyi kepada bersuarakita.com mengatakan akan memperhatikan keluhan masyarakat .
“Inshaa Allah geit tetapi mohon bersabar dulu dan Inshaa Allah akan kami perhatikan dan Laksanakan sesuai aturan yang berlaku karena kami juga baru duduk dengan masa seumur jagung,” pungkas Bupati singkat